CERPEN : TETAP BERSAMA

by Iman Tumorang , at 1:24 PM , have 0 comments
Tetap Bersama
          

   Hubungan tidak selamanya di satukan oleh persamaan dan kedudukan,  sama seperti jodoh, pertemananpun seolah-olah telah ditentukan Tuhan seperti kelompok sahabat yang  satu ini, mereka mempunyai banyak perbedaan karakter dan hanya ada satu persamaan, yaitu sama sama terlahir dari keluarga yang pernah di perhatikan.
             Nama mereka tidak asing lagi bagi penghuni sekolah. Bagai mana tidak ?!, keributan,kehebohan,dan kekacauan tiada hari tanpa nama mereka.kelompok tersebut di pimpin oleh gadis cantik namanya Variza, satu satunya wanita dalam persahabatan itu, dan yang lainnya Reza, Remond,Nazar dan Yoan.
            “ Hei, Mon!!! Gimana malam minggu Lho? Masih sepi aja? Kapan punya ceee...” tiba-tiba Remond menumpat mulut Reza dengan permen kesukaannya.
            “ Mon... Mon..., Lho kira gua sapi “MONTOK”, pipi Lho tuh yang MONTOK.” Kata Remond  pada Reza.
            “ Hahahaha dasar membot lho” sahut Variza yang baru saja datang, (Reza kerap sekali di panggil membot karena memiliki ukuran tubuh yang luar biasa dan pipinya yang teramat montok).
Yoan dan Nazar yang berada di antara mereka cuek aja, seolah tidak melihat tingkah sahabatnya yang teramat “ LEBAY ” begitulah istilah anak mudanya. Lalu mereka berjalan di koridor sekolah memasuki ruangan kelas. Begitulah mereka setiap hari, ntah sejak kapan mereka begitu dekat bahkan mereka pun tidak tahu, yang mereka tahu mereka sama-sama tidak diperhatikan dalam keluarga mereka.dan sekolah merupakan tempat pelarian bagi mereka.
            “Huuuf akhirnya aku sampai di surga ku” kata Yoan pada sahabatnya.
            “Heem ya, keluar dari belenggu rumah yang seperti neraka bagi ku”  sahut Remond.
            “Udah,,,, ngapaen di pikirin, ntar buat kita stress. Loe smua udah selesai pr blom ?! kata Reza menenangkan fikiran kedua sahabatnya itu.
            “Dah dung mbot,,,,,,,” sahut sahabat sahabatnya dengan serentak dan bergantian mencubit pipi Reza 
             “Bagus deh kalo gitu, tapi loe smua gk usah cubit pipi gua ntar makin mellar “ kata Reza sambil tertawa kecil.
            “Kalo gk boleh cubit pipi loe kalo gitu kita,,,,,,,,,,,”kata Variza lalu mereka menggelitiki Reza. Dan merekapun tertawa bersama.
            Saat bel  istirahatberbunyi  mereka pergi kekantin.
            “Wooi teman teman orang sok jagoan lewat “ Uwi  mengejek mereka dari keridor sekolah. Dan seluruh siswa memandang mereka.( Uwi adalah orang yang selalu mencari masalah dengan kelima sahabat tersebut)
            “Maksud loe apa !!! mau kita gebukin loe ?! “ Variza menghampiri orang tersebut dan di ikuti keempat sahabatnya.
            “Heeh loe cewek pa cowok sih ?!” kata orang tersebut pada Variza.
            “Woi mata loe di tarok dimana ? gk liat loe gua pake rok “ Variza menimpali.
            “Kita apaen nih anak ?!” Yoan bertanya pada keempat sahabatnya.
            “Enaknya diapaen ya. . . ??” sahut Reza.
 tiba tiba guru olah raga datang dan seluruh siswa berhamburan pergi begitu juga dengan Variza dan keempat sahabatnya.
            Setelah pulang sekolah merekapun pergi ketempat biasa mereka bermain, yaitu lapangan dekat danau. Di sana mereka bermain bersama dengan orang orang yang ada di lapangan tersebut hingga senja.
            Pagi hari di sekolah ada issu bahwa akan ada murid baru. Di taman sekolah mereka merencanakan sesuatu untuk murid baru tersebut yang katanya seorang lelaki.
            “Gimana ada ide gk buat tu anak ?! kataVariza
            “Emang berita ntu benner, bakal ada murid baru ? “tanya Yoan.
            “Kabarnya sich gitu, kabarnya anak ntu msuk di ruangan kita” sahut Reza.
            “Heem, gimana tu anak kita suruh melakukan hal hal yang udah biasa kita lakukan ma anak anak yang laen ?!” kata Yoan memberi ide.“Cocok tuh... kira kira betah gk ya... ?” kata Remond.
            “Betah gk ya,,,, “ Nazar menimpali.
  Seperti biasanya mereka selslu menjahili teman teman mereka. Bahkan catatan dosa penuh dengan nama mereka nasehat demi nasehat telah di berikan guru BP dan mereka tidak pernah menanggapinya. Kenakalan kenakalan yang mereka lakukan tidak lain hanya untuk melepaskan kekesalan mereka terhadap orang tuanya.
            “Gimana mbot, loe udah nyiapin smuanya kan ?” kata Variza.
            “Siip Va,,,, kunci kamar mandi udah di tangan” sahut Reza.
            “Loe pada mau apa lagi sich? Loe bener bener ya,gk ada kapok kapoknya “ kata Nazar dengan gayanya yang sok alim.
            “Alah loe tu gk usah sok alim, tapi loe senang khan ?!” kata Nazar menjitak kepala Faris.
  Waktu yang di tunggu tunggu telah tiba. Si murid baru masuk kamar mandi. Tanpa pikir panjang mereka langsung mengunci pintu kamar mandi itu.
            “Awas loe kuncinya jangan sampai hilang, kata Variza pada Reza.
            “ Oke sipp,,,,” sahut Reza.
            “Tolong !!! tolong !!! apa ada yang dengar ?!” teriak Kenan si murid baru.
  Satu bulan telah berlalu Kenan telah melupakan kejadian kejadian yang menimpa dirinya.
            “Gua gk nyangka di balik kelakuan jahil mereka, ternyata mereka anak anak yang pintar” kata kenan dalam hati setelah melihat nilai nilai yang diperoleh oloh Variza dan sahabatnya.
  Saat libur sekolah kenan bertemu dengan Variza dan sahabatnya.
            “Heei teman teman,,,,, hari libur gini kok muka loe smua pada kusut gitu ???” kata Kenan menyapa.
            “Terserah kami lah...” sahut Yoan.
            “Pasti ada masalah ma keluarganya ya??” Kenan menebak.
            “Sok tw loe” kata Reza membentak. Lalu ariza mengedipkan matanya seolah olah mangatakan sesuatu.
            “Udah, gua tau kok tantang loe smua,,, ikut gua yok....” Kenan menarik tangan Variza dan Remond dan di ikuti oleh Faris, Yoan dan Reza. Dan membawa mereka ke suatu tempat.
            “Waw, indah banget “ kataVariza tercengang melihat pemandangan di depan matanya.
            “Ngapaen kita ke sini ??” Yoan penasaran dan melirik Kenan.
            “Teriak,,,,, “ kata Kenan.
            “Heeee, “ jawab kelima sahabat tersebut heran.
            “Teriak untuk melepas amarah loe smua” kata Kenan
            “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaagggh. Ayo teman teman lepaskan smua amaah loe “ kata Kenan memancing.
  Karena merasa terpancing lalu kelima sahabat tersebutpu teriak bersama.
            “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaagggh”
            “Kurang keras !!!” Kenan meyemangati.
            “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaggggghhh”
            “Lebih keras lagi !!!” kata Kenan.
            “Aku benci papa, aku benci mama !!!!” teriak Yoan dan Variza serentak mencurahkan kebencian dan amarahnya.
Hingga senja mereka masih berada di tempat itu, dan sejak saat itu pula lah Kenan menjadi bagian dari persahabatan mereka.
Setelah masuk sekolah mereka selalu bersama,  para siswa heran melihat perubahan mereka, yang mana mereka tidak membuat keonaran lagi. Dan guru BP juga tak pernah lagi memanggil mereka.
            “Tteeeeeeeeeeet” bel berbunyi pertanda pulang sekolah.
            “Hari ne enaknya kemana ya,,, ? tanya Kenan pada sahabat barunya.
            “Seperti biasa,,,,,, kita ke lapangan” kata Variza.
            “Gua gk bisa ikut, soalnya gua mau beresin kamar gua”kata Yoan tak mau ikut.
            “Gk serru dung,,,, “sahut Nazar.
            “Gk papa deh, asal sebelum pulang loe beresin tuh resleting celana loe, ntar terbang lagi,,,,,,” kata Variza sambil menunjuk resleting celana Nazar yang terbuka.
Mereka pun tertawa bersama dan bergegas meninggalkan Nazar menuju lapangan.
            Hari hari mereka lalui dengan bermain, belajar, dan tertawa bersama. Hal itu lah yang membuat Kenan menyukai Variza.
            “Va,,, gua suka ma loe,,,  sejak kita bersama aku udah memendam rasa ini” kata Kenan tanpa rasa malu  mamegang tangan Variza di depan sahabat mereka, dan Varizapun tersenyum.
            “Gua suka pengakuan loe, tapi bagi gua gk ada yang namanya sahabat jadi cinta” balas Variza tersenyum dan melepaskan tangannya.
            “Va... gua” lalu Variza memotong perkataan Kenan,
            “Ken,,, gua pengen ngingat loe smua jadi sahabat gua, gua gk pengen nantinya ngingat loe sebagai mantan pacar, dan yang masti loe tau.... yang namanya mantan sahabat ntu gk ada.kata Variza menenangkan Kenan.
            “Dan kita akan tetap menjadi sahabat untuk slamanya” kata Remond menambahi perkataan Variza.
            “Yaa...” sahut Yoan,Reza,Faris serentak.
  Lalu merekapun bersama sama menyemangati Kenan, dan berjanji akan menjadi sahabat untuk selamanya.
            “SAHABAT SEKARANG BESOK DAN UNTUK SELAMANYA” teriak keenam sahabat tersebut.

           
CERPEN : TETAP BERSAMA
CERPEN : TETAP BERSAMA - written by Iman Tumorang , published at 1:24 PM, categorized as Education , Story (Cerpen) . And have 0 comments
No comment Add a comment
Cancel Reply
GetID
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger