CERPEN : TOPENG SAHABAT

by Iman Tumorang , at 1:19 PM , have 1 comment

TOPENG SAHABAT
By :Nirmawana kudadiri 


            Hidup ini ada-ada saja.
Sama seperti persahabatan kadang senang, kadang susah. Kadang kita berantam, pukul-pukulan, tokok-tokokan kemudian berlalu. Setelah itu, kita datang lagi mengundang cerita di sekolah dan di luar rumah hingga petang.
“Tteeeeeeeeeeeeettt” bel berbunyi, pertanda seluruh siswa SMPN 1 Denpasar telah masuk.
“We we we we loe semua selesai tugas biologi ngak ?!” kata Boby terburu buru.
“Heeh loe sebagai ketua kelas harusnya nyiapkan barisan, bukannya nanyain pr” kata ku dengan judes.
“Udah udah,,,,,,, Buk RGT dah datang tuh, ne pr biologi gua” kata Kenan sambil menyerahkan buku biologinya.
Beberapa jam kemudian bel pun berbunyi,
“Tteeeeeeeeeeeeeeeeet”
“Akhirnya bel juga, gua da bosan belajar,,,, heemmm hri ne kita kemana broo” kata Boby menghampiri kami berempat.
“Seperti biasa kita ke lapangan aja “ kata ku mengajak mereka.
“Ya ya ya ya tapi loe bawa bolanya gak” kata Giat membalas”
“Itu mah beres, kita ambil bola anak-anak yang di situ aj” kata ku lagi.
“Gak ah gua mau pulang aja, alnya banyak pr matematik” kata Kenan tak mau ikut.
“Heee loe gk ikut ?! gk seru dong.....” kata Albi
“Ntar malam kan masih bisa ngerjainnya,,,,, sok rajin”ucap ku pada Kenan dan mumukul bahunya
“Bukannya sok rajin tapi kewajiban......” kata Kenan berbalik menjitak kepala ku
“Aagggh..... ya udah loe pulang aja sana” dengan kesalnya aku berkata.
“Gak papa lah asal loe bagi ma kita besok” kata Boby dengan seenaknya.
“Oke sip” kata Kenan
“Tapi sebelom loe pergi, loe harus,,,,,,” ak memotong perkataan ku
“Harus apa ???” tanya Kenan penasaran
“Benerin tuh resleting celana loe, ntar terbang lagi,,,” ucap ku dengan bangga.
“Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkw” kami tertawa bersama.
“ Ie ie gua benerin nih’ kata Kenan sambil memperbaiki resletingnya lalu menjewer telinga ku.
Sesampainya di lapangan.
“Gimana nih gak ada yang maen bola,bahkan gak ada orang” kata Albi kesal.
“Heem iya ya udah kita ketempat laen aja” kata ku jengkel.
“Ya udah” kata Boby dan Giat.
Tiba tiba.........”Duuupppppp” sebuah bola mengenai kepala ku
Lalu kami semua menolah ke belakang, dan tercengang  melihat ketua geng WEDOLF menghampiri kami,
“Woi loe pikir gua ne apaan, haah” kata Uwi sambil menarik kerah baju Albi.
“Setan !!!” ucap ku
”Woi !!! apaan loe mau kami gebukin lagi” kata Boby membalas.
“Emang loe bisa?!” sambil mengangkat tangannya hampir memukul ku tetapi melihat Boby,      
“Banci loe !! beraninya ma cewek aja, loe sendirian di sini kita bisa gebukin loe” kata Albimenarik baju Uwi.
“Hahahahaha loe salah bro” kata Uwi
 Lalu mengangkat tangannya kembali dan menepuknya. Dan kami pun di kelilingi orang orang yang sangat aku kenal, yaitu anggota gang WEDOLF. Aku tak tau mengapa geng wedolf selalu mencari masalah dengan kami. Yang aku tau Boby dan Uwi sama sama anak kempo yang selalu berantem.
Dua jam telah berlalu dimana kami hampir saja di gebukin sama geng wedolf. Dan tiba tiba kami saling tertawa mengigat kejadian yang baru saja terjadi.
“Huuff hari yang melelahkan, lagi lagi geng wedolf” kata Boby.  
 “Dan juga menyenangkan” kata ku menyambung.
”Udah udah jangan di terusin lagi gua bosan dengarnya, hari udah mulai gelap kita pulang aja yok” kata Albi dengan cerewet. mungkin dia trauma karena pernah digebukin sama geng yg sok jagoan itu, tapi jujur aku juga takut karena pernah di teror ma mereka (he he he)
“Hheeeemm” ucap kami serentak menyetujui kata Albi
            “Eeeh tapi ingat obatin bonyot di muka loe he he he” kata Giat mengejek Albi
            Setengah jam kemudian aku telah sampai di rumah. Lalu aku pun langsung membuka tugas yang di berikan Ibu guru tadi pagi.akhirnya aku merasalelah dan tertidur.Hari hari telah kita lewati bersama, lima sahabat.......kita tertawa menikmati mimpi indah, dan mimpi indah itu jauh lebih sulit dari pada melawan kenyataan pahit.
Dan kau seorang sahabat yang bertopeng, kau berbual ria di belakang ku, di depan kami semua tanpa ada rasa malu kau mengarang cerita semau mu.  Tapi..............aku tak peduli bahkan aku tertawa dalam hati menilai rendahnya akhlak di balik ketampanan, kepintaran dan busana yang kau kenakan itu tak ubahnya topeng yang semakin tebal saja.
“SAHABAT”
“Hahahahahaha” kini aku merasa rasa kehilangan lebih baik dari pada penghianatan.
Hari hari berlalu tanpa makna terlalu banyak tanda tanya, lama lama kita  sama sama bosan untuk tertawa bersama. Kita mulai membandingkan pribadi kita dengan kelemahan kita masing masing.banyak cerita yang mengisahkan tantang kita.
Tapi kau terlalu  banyak membuat bual hingga kami tak percaya pada mu dan bahkan dalam kesedihan mu kami tak menemani tangis mu. tapi walau bagaimana pun kau,kau tlah menjadi bagian persahabatan ini, dan kami memakai topeng yang sama dengan mu.pura-pura simpati padahal jengkel setengah mati saat kau bercerita tentang kesakitan mu, tentang rumah mu yang di hanguskan si jago merah.      
“Arrrrrrrrrrrrrrrrgghhh” desah ku dalam hati.
Saat libur pernaikan kelas di mana kita akan menuju sekolah kita yang baru, Kau mengajak kami untuk kumpul di tempat biasa yaitu lapangan.
“Gua tau loe semua pasti merasa jengkel ma gua, gua minta maaf atas semua kesalahan gua selama ne. Dan gua akan jujur tentang kebusukan gua .” kata Kenan pada kami.
 “Serius neh? Gk bual khan?!” kata ku dengan jengkel.
“Ssuuuuuusssstt, loe diem dulu via” kata Giat memukul tangan ku.
“Pertama aku minta maaf banget ma loe vi. Jujur gua yang udah nyembunyikan catatan kimia, biologi sama lks sejarah loe hingga loe gk ada nilai, dan gua yang buat dompet Uwi di tas loe.........” “haah” ak tercengang.  “maafin gua ea vi, gara gara gua loe jadi di teror Uwi.” kata Kenan dengan suara lesu ,
“Gua da tau dan gua gk terima ken, gk itu aja kebusukan yang udah loe lakuin” kata ku dengan lantang dan melotot padanya.
Lalu Kenan pun melanjutkan penyesalannya,,,,,,
“huuuff ........asal loe semua tau, tentang kejadian di lapangan dulu......” kami berempat tercengang dan tak sabar mendenger.” Gua yang bilang ma geng wadolf  kalo loe smua mau ke lapangan dan gua............”
“ken !!! kurang ajar banget sich loe !!!” Albi memotong perkataan Kenan.
“Wooi !!! nyadar gk sich loe ?! loe hampir ngebunuh kita,,,,” kata ku menarik Kenan
 “dan untung aja Boby pinter cari alasan hingga kita bebas” Giat menambahi perkataan ku.
“Dan gua sempat di gebukin,,,, seneng loe !!!” bentak Albi
“Gua............” kata Kenan
“Gua apa ?!!” Boby membentak Kenan
“Gua.....’’kata Kenan lagi
“Woi !!! ken.... gua muak, jijik dan mau muntah liat loe, slama ne kita sabar hadapi loe, kami biarin loe ngarang cerita ma temen teman  di sekolah. Dan skarang gua gk pengen liat loe ada di antara kami lagi” Albi berkata  dan mendorong Kenan.
“Al......??????” kata Giat penuh dengan tanda tanya. Aku dan Boby tercengeng tak mau angkat bicara.
“Ok..... gua pergi”  kata Kenan lalu berlari, dan aku lihat dia mengusap air matanya.
            “ Woi !!! Ken urusan kita blom  selesai “ aku memanggil Kenan.
tapi Kenan tidak menghiraukan ku dan tetap berlari.
sepuluh menit telah berlalu kami masih terdiam dan duduk di bawah teriknya matahari.
            “Aku gk nyangka di balik kepintaran, ketampanan Kenan banyak sisi negatif dari dia” kata Boby memecah kesunyian.
            “Udah gua mau pulang dan gk mau ngebahas ne lagi” kata Albi dan berlalu pergi.
Lima menit kemudian kami pun telah bubar. Dan hari itu lah akhir dari pertemuan kami.
            “huuuuufffh” desah ku.
Dua tahun kita telah berpisah, dan siang ini aku merindukan kalian semua, rindu akan canda tawa dan kekerasan hati di masa kita beranjak dewasa. Lalu aku tersenyum sendiri dalam lamunan ku, di saat kita memilih untuk mengamen karena keluarga Giat gulung tikar hingga ia tidak bisa membayar uang sekolahnya.
            “Misi om “ ucap ku menyapa orang oang yang ada di kedai nasi.
Lalu kita bernyanyi dengan polosnya di iringi keroncong yang dimainkan Kenan dan bunyi krisik pasir dalam botol aqua yang ku pegang.
“Jalan hidup kita berbeda aku hanya lah punk rock jalanan yang tak punya harta berlimpah untuk dirimu sayang...................” sepenggal lirik lagu anak jalanan.
Lalu Boby bergegas menadahkan botol aqua gelas kosong pada orang di kedai it.
“Terima kasih om, mbak “ kata Boby dengan semangat.
“Truss kita kemana lagi nih “ kata Giat saat kami bergegas pergi.
“Jalan raya,,,, lampu merah” sambung Kenan dengan semangatnya
“Gila loe ken,,, ntar kita bisa di tangkap satpol pp” ucap ku dengan cepat tidak menyetujui.
“Gk papa lagi,,,,, santai aja bro” sambung Albi membela Kenan.
“ea ea ea,,,, dan loe bedua  udah cocok jadi gelandangan” ucap ku menggerutu dan berlari menuju mereka yang telah meninggalkan ku.
Setibanya di jalan raya kami akhirnya mendapatkan apa yang kami tunggu tunggu yaitu lampu merah. Di bawah teriknya matahari kami berlari menuju mobil yang sedang antri. Dan tiba tiba satpol pp datang dan menangkap kita dan membawa kita ke kantor. Hari  itu adalah hari yang mengerikan plus menyenangkan bagi ku.
            “Heeiy via” seseorang menyapa ku. Dan aku terkejut dari lamunan ku, saat aku ingin menjawab dan dia telah jauh di depan ku lalu orang itu menoleh lagi lalu melemparkan senyuman manis pada ku. Dan aku terkejut saat melihatnya,
            “Kenan ....” ucap ku dalam hati. Kenan sang penghancur persahabatan ku.
Tiba tiba aku merasa bangga karena dia masih mengingat ku. Dan aku mulai teringat dengan kebencian ku dan kebenciannya pada ku. Tapi aku berusaha menghilangkan pikiran negatif ku.
            “Bukankah di benci itu lebih baik dari pada di lupakan ?!” ucap ku sambil tersenyum. Dan kini aku mulai berfikir apakah aku yang salah atau dia.
            “Huuufff” aku lelah mengingat semua itu.
dan kini yang terpenting dan terbaik menurut ku adalah siapa yang lebih dulu minta maaf kembali. Dan “Aku ????!!! oowh itu mustahil ku lakukan.
            Banyak hal berbeda di antara kita, dan jika pun kita bisa bertahan selama itu, itu ada lah sebuah keajaiban kita bisa tertawa dan berbagi kebahagiaan, sedangkan hal sebaliknya kata terlalu kecil dan kekanak kanakan untuk bisa faham.persamaan kita hanya satu...........
 “sama sama egois dan keras kepala” sedangkan sisanya . . . . . .
“Pintar >< bodoh, boros ><hemat, cerewet >< pendiam, terlalu percaya >< curigaan.” Kan hebat kita pernah menjadi bagian tu ama lain.
            Semoga ada hari baik untuk memperbaiki dan mengulang semuanya.



CERPEN : TOPENG SAHABAT
CERPEN : TOPENG SAHABAT - written by Iman Tumorang , published at 1:19 PM, categorized as Education , Story (Cerpen) . And have 1 comment
1 comment Add a comment
Cancel Reply
GetID
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger