Linkaran Cinta part 1

by Iman Tumorang , at 8:10 PM , have 0 comments

Lingkaran Cinta
By: Iman S S (me)


Jika ada pertanyaan, Siapa yang percaya jodoh, Tuhan yang tentukan, meski kita tidak ada usaha untuk mempertahankannya? Mungkin banyak yang menjawab, tidak percaya. Karena jodoh di beri Tuhan, karena kita berusaha juga untuk mempertahankannya. Dan mungkin juga ada yang percaya, tetapi siapa yang tahu? Cerita ini akan menjawabnya. Saya angkat dari kisah nyata.
***
Sebut saja namanya Marta. Bekerja sebagai pegawai  di sebuah salon kecantikan di Sidikalang. Kehidupannya hanya pas-pasan untuk dirinya. Bermodalkan tamat SMA, dia ikut les salon dan menjadi pegawai salon untuk sementara waktu. Kedekatannya dengan seorang pria sebut namanya Lesman, berawal dari perkumpulan pemuda dan pemudi dalam gereja di tempat mereka.
Sang bunga, menebarkan pesona, sehingga kumbang pun singgah dan hidup dalam bunga itu. Dalam kurun waktu singkat mereka telah sah menjalin hubungan berpacaran.

Sementara itu,
“Togar, kapan kau kawin? Udah 34 tahun umurmu, gak juga kawin-kawin.? Kau pikir 34 tahun itu masih muda? Kau anak pertama, tapi belum juga kawin, Mamak sama bapakmu udah pengen menimang cucu dari keturunanmu. Ahh, sadar joho. (sadar dulu kau)”
“Ahh, mau bagaimana ku buat Ma? Aku udah usaha, belum ada yang cocok.”
“Makanya, jangan terlalu memilih-milih saja kerjamu. Sudah ku kenalkan sama si Ristan tapi ga cocok kau bilang pulak? Harus wanita seperti apa biar kau mau?”
“Ahhhhhhh, gak tau ahh..”
Togar pun pergi , dia sudah terlalu lelah untuk menjawab semua pertanyaa tentang dirinya, kapan dia kawin. Memang, dia sangatlah baik, semua orangdikampungnya mengenalnya. Ditambah dia sudah menjadi PNS dan menjadi guru di salah satu SMP. Namun sayang, sampai sekarang dia belum menemukan jodoh yang tepat mengena hatinya. Dia merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, Togar, Lesman, dan Maria. Dari mereka bertiga, hanya Maria si bungsu lah yang telah menikah, sementara Togar masih rampung, dan suram. Sementara, Lesman, telah berjanji kepada orantuanya akan menikah jika abangnya Togar telah menikah.

“Lesman.., lihat dulu abangmu itu. Kau bantulah dulu dia mencari wanita yang cocok” perintah Ibu mereka, sebut saja Bu Narto.
“Mau bantu bagaimana Ma?? Mama lihatkan, sudah segudang wanita ku perkenalkan padanya, semua katanya tidak cocok.”
“Yaah, kau Tanya lah dulu dia, bagaimana tipe wanita yang dia idamkan.”
“Sudah Ma…, aku sudah sering bertanya padanya, dan ujung-ujungnya dia tidak pernah memberitahuku.”
“Sekarang, pokoknya usahakan lah dulu. Kalau tidak, kamu saja duluan menikah.”
“Ahh, Mama ini, aku sudah janji tidak akan menikah jika Abang belum nikah, lagian sungguhlah jelek di mata orang, jika aku melangkahi Abangku.”
“yaudah makanya, usakanlah dulu kau bantu dia mencari wanita .”
“AHhhh,iya, iya. Nanti kujumpai dia.”
“Aha pola, urusan muna i. Lok imana lak so mangoli petaho i, dang mangoli imana, ba ho mangoli repot baenon ni. (Ngapain kalian urus-urus itu, biar dia tidak usah menikah, kalo dia tidak menikah, kau saja menikah, repot kita dibuatnya)” Bantah Pak Narto menyela perckapannya.
“Aha nasodohononmu, Soadong ilam hubereng, nga matua gelleng, lak soadong mangoli. Jolma ngarodidia gellengna, nga marpahoppu ( Apa yang tidak kau bilang, tidak ada malumu kulihat, sudah tua anak, tapi tidak  menikah. Orang lain, sudah sampai dmana anaknya, sudah ada bercucu.) “ Jawab bu Narto kesal
“Ba lok isi, tah naso olo mangoli do imana. Repot. ( biarin, entah dia memang tidak mau menikah)” bantah Pak Narto lagi.
“Oto maon…., …”
“Sudah-sudah, ngasaebei . terus kalian berkelahi, nanti ku paksa bang Togar biar tau bagaimana wanita yang dia mau” Bantah Lesman, menyela omongan Bu Narto.
Beginilah kehidupan keluarga ini. Sang ibu selalu memaksa anaknya Togar agar cepat nikah. Karena ingin sekali menggendong cucu dari anaknya. Memang mereka sudah memiliki cucu dari anak perempuan mereka Maria. Tetapi dalam adat Batak, Anak lelakilah yang sangat berharga. Dan anaknya nanti itulah yang menjadi pahoppu panggoaran dalam adat batak. Sementara itu, Ayah, Pak Narto hanya tidak pernah memaksa dan membiarkan anaknya berpikir sendiri. Akibatnya setiap hari pasti ada selalu pertengkaran yang topiknya itu-itu saja.

“Bang, kekmananya kau ini??” tanya lesman ke Togar, di kamarnya.
“Kenapa?”
“Wanita yang bagaimananya biar mau kau menikah?”
“Mck. Terus itu aja kalian tanya.”
“Yah.. kekmanalagi bang, udah tua orang bapak sama mamak.”
“Jadi kalo belum ada yang cocok?”
“Abang maunya bagaimana, yar kubantu mencari”
“Ahhhhh..”
“Neh?? Apa susahnya cuma bilang itu?”
“Oke, wanita yang kucari adalah seperti Marta, pacarmu. Apa mau kau bilang?” Kata Togar,sambil meninggalkan kamarnya dan pergi keluar untuk menenangkan pikiran.
Mendengarnya, Lesman hanya terdiam, tidak tahu harus mau ngomong apa.

“Bagaimana, Lesman??”
“Ha?? Dia sudah memberitahuku.”
“Bagaimana?”
“Dia mau Marta.”
“Owhhh..  Jadi ??”
“Jadi, tidak mungkinlah ma.”
“Kenapa tidak mungkin”
“Aneh Mama ini lha..”
“Kenapa Aneh?”
“Mama tahu sendiri kan Marta itu siapa? Dia pacarku Ma, masa aku rela memberikannya sama abang?”
“Yah.. Sudah lah Man. Dari pada tidak kawin-kawin Abangmu ini.”
“Ahh, pokonya aku tidak setuju.”
“Kenapa lagi tidak setuju.? Sudahlah mungkin kalian tidak jodoh, tenanglah kau Jodoh itu Tuhan yang atur.”
“Aaarghh” balas Lesman, sambil pergi keluar rumah.

Pikiran Lesman sangat berkecamuk. Dia harus melawan pikirannya sendiri karena permasalahan yang sangat tidak bisa dia terima ini. Dia dilema oleh keadaan. Di salah satu sisi, dia harus melepaskan Marta  karena melihat Abangnya yang sudah menjomblo hingga 34tahun. Di sisi lain, bagaimana mungkin dia menyerahkan , Marta kekasih hatinya. Pria bodohkah dia? Merelakan kekasihnya di pinang orang lain, dan tentu saja atas izin Lesman sendiri. Haruskah dia memberontak? Tapi tidak mungkin dia melawan Ibunya. Anak durhakakah dia?  Lagi, dia kasihan melihat Abangnya selalu di tudung orang dengan pertanyaan yang memuakkan. Semua itu terasa berperang dalam pikirannya.
“Tuhan, apa yang harus ku perbuat? Dia sangat kusayang, tetapi kasihan Abangku, ibu, dan keluarga.” Doa Lesman malam itu.


To Be Continued.....
Linkaran Cinta part 1
Linkaran Cinta part 1 - written by Iman Tumorang , published at 8:10 PM, categorized as Story (Cerpen) . And have 0 comments
No comment Add a comment
Cancel Reply
GetID
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger